KONSEP DAN TEORI
PENDIDIKAN DI INDONESIA
Makalah
Di
susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodelogi
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Oleh :
Aen Rudiana
NIM 82321112001
PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN MAGISTER PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Konsep dan Teori pendidikan di Indonesia”
Makalah
ini di susun sebagai syarat memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodelogi
Penelitian Kulitatif dan Kuntitatif Penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Ciamis, 24 Februari 2012
Penyusun
i
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
…………………………………………………………………………. i
Daftar Isi
……………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………………………….. 1
A.
Latar Belakang …………………………………………………………………
1
B.
Rumusan Masalah
……………………………………………………………... 1
C.
Tujuan Makalah
…………………………………………………………….…. 1
D.
Manfaat Penelitian
………………………………………………………….…. 2
BAB II ISI
…………………………………………………………………………….. 3
A. 7
TEORI PENDIDIKAN …………………………………………………….. 3
B. 7 KONSEP PENDIDIKAN
………………………………………………..… 5
C. CONTOH MASALAH PENDIDIKAN DI
INDONESIA ……………….… 7
BAB
III SIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………... 9
A.
SIMPULAN
…………………………………………………………………... 9
B.
SARAN
……………………………………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan
adalah salah satu unsur paling penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan
merupakan proses pendewasaan diri manusia itu sendiri serta selain itu
pendidikan juga merupakan proses pembentukan pribadi dan karakter manusia.
Kemudian, pada satu fokus yang lebih khusus yaitu pendidikan formal, manusia
diberikan dasar-dasar pengetahuan sebagai pegangan dalam menjalani hidup dan
menghadapi kenyataan hidup dimana didalam pendidikan formal dalam hal ini
adalah sekolah menjadi suatu jenjang yang mungkin memang sudah selayaknya
dilalui dalam proses kehidupan manusia. Kemudian dalam pendidikan sekolah itu,
manusia juga selain melatih kedewasaan juga mengasah intelektualitasnya dan
kompetensinya dalam tanggung jawab dan kesadaran. Dalam pendidikan terdapat
Teori dan konsep-konsep pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan.
Sehingga pendidikan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Makalah
ini di susun untun mengetahui teori-teori dan konsep-konsep dalam pendidikan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah
dalam penelitian ini yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1.
Bagaimana teori pendidikan di Indonesia?
2.
Bagaiman konsep pendidikan di Indonesia?
3.
Bagaimana contoh masalah pendidikan di
Indonesia?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan
rumusan
masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah
:
1.
Untuk mengetahui Bagaimana teori
pendidikan di Indonesia?
2.
Untuk mengetahui Bagaiman konsep
pendidikan di Indonesia?
3.
Untuk mengetahui Bagaimana contoh
masalah pendidikan di Indonesia?
D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan
dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam dunia pendidikan, mengenai
konsep-konsep dan teori-teori pendidikan di Indonesia.
BAB II
ISI
D. 7 TEORI PENDIDIKAN
1.
Teori
Behaviorisme
Behaviorisme adalah mengatakan bahwa
untuk menjadi ilmu pengetahuan, psikologi harus memfokuskan perhatiannya pada
sesuatuyang bisa diteliti lingkungan dan prilaku dari pada focus pada apa yang
tersedia dalam individu persepsi-persepsi, pikiran –pikiran , berbgai citra
perasaan-perasaan, dan sebagainya. Perasaan itu sifatnya subjektif dan kebal
bagi pengukuran, sehinggah tidak akan pernah bisa menjadi ilmu pengetahuan yang
objektif.
2. Teori Kognitivisme.
Kerangka kerja
atau dasar pemikiran dari teori pendidikan kognitivisme adalah dasarnya
rasional.Teori ini memiliki asumsi filosofis yaitu the way in which we
learn ( Pengetahuan seseorang diperoleh berdasarkan pemikiran ) inilah
yang disebut dengan filosofi Rationalisme. Menurut aliran ini, kita belajar
disebabkan oleh kemampuan kita dalam menafsirkan peristiwa atau kejadian yang
terjadi dalam lingkungan. Teori Kognitivisme berusaha menjelaskan dalam belajar
bagaimanah orang-orang berpikir. Oleh karena itu dalam aliran kognitivisme
lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu
sendiri.karena menurut teori ini bahwa belajar melibatkan proses berpikir yang
kompleks.
3. Teori Konstruktivisme.
Menurut teori
konstruktivisme yang menjadi dasar bahwa siswa memperoleh pengetahuan adalah
karena keaktifan siswa itu sendiri. Konsep pembelajaran menurut teori
konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran yang mengkondisikan siswa
untuk melakukan proses aktif membangun konsep baru, dan pengetahuan baru berdasarkan
data. Oleh karena itu proses pembelajaran harus dirancang dan dikelola
sedemikian rupa sehinggah mampu mendorong siswa mengorganisasi pengalamannya
sendiri menjadi pengetahuan yang bermakna .
Jadi dalam
pandangan konstruktivisme sangat penting peranan siswa. Agar siswa memiliki
kebiasaan berpikir maka dibutuhkan kebebasan dan sikap belajar. Menurut teori
ini juga perlu disadari bahwa siswa adalah subjek utama dalam penemuan
pengetahuan. Mereka menyusun dan membangun pengetahuan melalui berbagai pengalaman
yang memungkinkan terbentuknya pengetahuan.Mereka harus menjalani sendiri
berbagai pengalaman yang pada akhirnya memberikan pemikiran tentang
pengetahuan-pengetahuan tertentu. Hal terpenting dalam pembelajaran adalah
siswa perlu menguasai bagaimana caranya belajar.
4. Teori Humanistik
Teori ini pada
dasarnya memiliki tujuan untuk ,memanusiakan manusia. Oleh karena itu proses
belajar dapat dianggap berhasil apabila sipembelajar telah memahami lingkungan
nya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain sipembelajar dalam proses belajarnya
harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya .
Tujuan utama
para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu
masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang
unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Menurut aliran
Humanistik para pendidik sebaiknya melihat kebutuhan yang lebih tinggi dan
merencanakan pendidikan dan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini
.Beberapah psikolog humanistik melihat bahwa manusia mempunyai keinginan alami
untuk berkembang untuk menjadi lebih baik dan belajar.
5.
Teori
Koneksionisme
Teorinya
dikenal dengan teori Stimulus-Respons. Menurutnya, dasar belajar adalah
asosiasi antara stimulus (S) de¬ngan respons (R). Stimulus akan memberi kesan
ke-pada pancaindra, sedangkan respons akan mendorong seseorang untuk melakukan
tindakan. Asosiasi seperti itu disebut Connection. Prinsip itulah yang kemudian
disebut sebagai teori Connectionism.
6.
Teori
Classical Conditionins
a. Belajar
adalah pembentukan kebiasaan dengan cara menghubungkan/ mempertautkan antara
perangsang (stimulus) yang lebih kurang dengan perangsang yang lebih lemah.
b. Proses
belajar terjadi apabila ada interaksi antara organisme dengan lingkungan.
c. Belajar
adalah membuat perubahan-perubahan pada organisme/individu.
d. Setiap
perangsang akan menimbulkan aktivitas otak.
e. Semua
aktivitas susunan saraf pusat diatur oleh eksitasi dan inhibitasi
7.
Teori
pendidikan modern
Teori pendidikan
dan psikologi moderen merupakan hasil usaha manusia yang bersifat
ilmiah berdasarkan temuan, eksperimen serta pengalaman empiris yang
didasari nilai-nilai manusia yang dianut pada suatu saat dan suatu
tempat. pendidikan adalah usaha membantu memanusiakan manusia. Artinya, manusia
akan menjadi manusia yang sebenarnya ketika mereka diberikan pendidikan atau
dengan kata lain, ada manusia yang tidak menjadi manusia disebabkan tidak
mendapatkan pendidikan. Dalam teori
pendidikan moderen mensyaratkan bahwa kegiatan pembelajaran yang baik yang
mampu menghasilkan produk yang baik, perlu mendapatkan dukungan maksimal dari
banyak aspek yakni menyangkut aspek ketersediaan dana, sarana dan
prasarana, laboratorium, media dan alat peraga, tenaga pendidik atau guru
kurikulum yang dilaksanakan dan aspek lainnya seperti input yang berkualitas
dan lingkungan yang kondusif.
E. 7
KONSEP PENDIDIKAN
1.
Konsep pendidikan Pendidikan
Menurut = UU Sisdiknas
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara. (Pasal 1 ayat 1 UUSPN No. 20/2003.
2.
Konsep pendidikan Pendidikan
Menurut = Carter V. Good
Pendidikan adalah proses
perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku
dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu
lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai
kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.
3. Konsep
pendidikan Pendidikan Menurut = Godfrey Thomson
Pendidikan adalah pengaruh
lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan yang tepat didalam
kebiasaan tingkah lakunya, pikiranya dan perasaannya.
4. Konsep
pendidikan Pendidikan Menurut = UNESCO
UNESCO menyebutkan bahwa:
“education is now engaged is preparinment for a tife
Society which does not yet exist” atau bahwa pendidikan itu sekarang adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada. Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value). Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu,sekarang,dan masa datang.
Society which does not yet exist” atau bahwa pendidikan itu sekarang adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada. Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value). Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu,sekarang,dan masa datang.
5. Konsep pendidikan Pendidikan
Menurut Thedore Brameld
‘’Education as power means copetent
and strong enough to enable us,the majority of people,to decide what kind of a
world‘’. (Pendidikan sebagai kekuatan berarti mempunyai kewenangan dan cukup
kuat bagi kita, bagi rakyat banyak untuk menentukan suatu dunia yang macam apa
yang kita inginkan dan macam mana mencapai tujuan semacam itu).
6. Konsep pendidikan Pendidikan
Menurut Robert
W. richey
Menyebutkan bahwa; The term
“Education” refers to the broad funcition of preserving and improving the life
of the group through bringing new members into its shared concem. Education is
thus a far broader process than that which occurs in schools. It is an
essential social activity by which communities continue to exist. In
Communities this function is specialzed and institutionalized in formal
education, but there is always the education, out side the school with which
the formal process is related. (Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas
dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa
warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat.
Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang
berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial
yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang
kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan
pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan
informal di luar sekolah).
7. Pendidikan menurut kamus besar bahasa
indonesia 1991
sebagai proses pembelajaran bagi
individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai
obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal
yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan
pendidikan yang telah diperolehnya.
F.
CONTOH MASALAH PENDIDIKAN DI
INDONESIA
Kualitas
pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara
lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia
(Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian
pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa
indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di
dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998),
dan ke-109 (1999).
Menurut
survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di
Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia
berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia
(2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan
ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari
lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai
pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Kualitas
pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003)
bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang
mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari
20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat
pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036
SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam
kategori The Diploma Program (DP).
Penyebab
rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas,
efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah
pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia
pendidikan yaitu:
(1).
Rendahnya sarana fisik,
(2).
Rendahnya kualitas guru,
(3).
Rendahnya kesejahteraan guru,
(4).
Rendahnya prestasi siswa,
(5).
Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
(6).
Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
(7).
Mahalnya biaya pendidikan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Cara melaksanakan
pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di
Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan
yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia. Pengembangan
dilakukan dengan
melakukan inovasi-inovasi pendidikan di dukung dengan adanya konsep-konsep dan
teori-teori pendidikan yang di kemukakan oleh para ahli.
B. SARAN
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan
berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan
mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia
internasional.
DAFTAR PUSTAKA
http://tyaeducationjournals.blogspot.com/2008/04/efektivitas-dan-efisiensi-anggaran.
Pidarta,
Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT
Rineka barat.wordpress.com/2007/08/29/masalah-pendidikan-di-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar