Jumat, 24 Februari 2012


KONSEP DAN TEORI PENDIDIKAN DI INDONESIA
Makalah
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodelogi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
psc-jingga.jpg



Oleh :
Aen Rudiana
NIM 82321112001





PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN MAGISTER PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2012





KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Konsep dan Teori pendidikan di Indonesia”
Makalah ini di susun sebagai syarat memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian Kulitatif dan Kuntitatif Penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Ciamis, 24 Februari 2012

Penyusun







i


DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………. i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….. 1
A.    Latar Belakang ………………………………………………………………… 1
B.     Rumusan Masalah ……………………………………………………………... 1
C.     Tujuan Makalah …………………………………………………………….…. 1
D.    Manfaat Penelitian ………………………………………………………….…. 2
BAB II ISI …………………………………………………………………………….. 3
A.       7 TEORI PENDIDIKAN …………………………………………………….. 3
B.       7 KONSEP PENDIDIKAN ………………………………………………..… 5
C.       CONTOH MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA ……………….… 7

BAB III SIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………... 9
A.    SIMPULAN …………………………………………………………………... 9
B.     SARAN ……………………………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………







ii


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar belakang
Pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan proses pendewasaan diri manusia itu sendiri serta selain itu pendidikan juga merupakan proses pembentukan pribadi dan karakter manusia. Kemudian, pada satu fokus yang lebih khusus yaitu pendidikan formal, manusia diberikan dasar-dasar pengetahuan sebagai pegangan dalam menjalani hidup dan menghadapi kenyataan hidup dimana didalam pendidikan formal dalam hal ini adalah sekolah menjadi suatu jenjang yang mungkin memang sudah selayaknya dilalui dalam proses kehidupan manusia. Kemudian dalam pendidikan sekolah itu, manusia juga selain melatih kedewasaan juga mengasah intelektualitasnya dan kompetensinya dalam tanggung jawab dan kesadaran. Dalam pendidikan terdapat Teori dan konsep-konsep pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Sehingga pendidikan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Makalah ini di susun untun mengetahui teori-teori dan konsep-konsep dalam pendidikan.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1.         Bagaimana teori pendidikan di Indonesia?
2.         Bagaiman konsep pendidikan di Indonesia?
3.         Bagaimana contoh masalah pendidikan di Indonesia?

C.  Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.         Untuk mengetahui Bagaimana teori pendidikan di Indonesia?
2.         Untuk mengetahui Bagaiman konsep pendidikan di Indonesia?
3.         Untuk mengetahui Bagaimana contoh masalah pendidikan di Indonesia?

D.  Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam dunia pendidikan, mengenai konsep-konsep dan teori-teori pendidikan di Indonesia.




























BAB II
ISI

D.  7 TEORI PENDIDIKAN
1.    Teori Behaviorisme
Behaviorisme adalah mengatakan bahwa untuk menjadi ilmu pengetahuan, psikologi harus memfokuskan perhatiannya pada sesuatuyang bisa diteliti lingkungan dan prilaku dari pada focus pada apa yang tersedia dalam individu persepsi-persepsi, pikiran –pikiran , berbgai citra perasaan-perasaan, dan sebagainya. Perasaan itu sifatnya subjektif dan kebal bagi pengukuran, sehinggah tidak akan pernah bisa menjadi ilmu pengetahuan yang objektif.

2. Teori Kognitivisme.
Kerangka kerja atau dasar pemikiran dari teori pendidikan kognitivisme adalah dasarnya rasional.Teori ini memiliki asumsi filosofis yaitu the way in which we learn ( Pengetahuan seseorang diperoleh berdasarkan pemikiran ) inilah yang disebut dengan filosofi Rationalisme. Menurut aliran ini, kita belajar disebabkan oleh kemampuan kita dalam menafsirkan peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam lingkungan. Teori Kognitivisme berusaha menjelaskan dalam belajar bagaimanah orang-orang berpikir. Oleh karena itu dalam aliran kognitivisme lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri.karena menurut teori ini bahwa belajar melibatkan proses berpikir yang kompleks.

3. Teori Konstruktivisme.
Menurut teori konstruktivisme yang menjadi dasar bahwa siswa memperoleh pengetahuan adalah karena keaktifan siswa itu sendiri. Konsep pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk melakukan proses aktif membangun konsep baru, dan pengetahuan baru berdasarkan data. Oleh karena itu proses pembelajaran harus dirancang dan dikelola sedemikian rupa sehinggah mampu mendorong siswa mengorganisasi pengalamannya sendiri menjadi pengetahuan yang bermakna .
Jadi dalam pandangan konstruktivisme sangat penting peranan siswa. Agar siswa memiliki kebiasaan berpikir maka dibutuhkan kebebasan dan sikap belajar. Menurut teori ini juga perlu disadari bahwa siswa adalah subjek utama dalam penemuan pengetahuan. Mereka menyusun dan membangun pengetahuan melalui berbagai pengalaman yang memungkinkan terbentuknya pengetahuan.Mereka harus menjalani sendiri berbagai pengalaman yang pada akhirnya memberikan pemikiran tentang pengetahuan-pengetahuan tertentu. Hal terpenting dalam pembelajaran adalah siswa perlu menguasai bagaimana caranya belajar.

4. Teori Humanistik
Teori ini pada dasarnya memiliki tujuan untuk ,memanusiakan manusia. Oleh karena itu proses belajar dapat dianggap berhasil apabila sipembelajar telah memahami lingkungan nya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain sipembelajar dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya .
Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Menurut aliran Humanistik para pendidik sebaiknya melihat kebutuhan yang lebih tinggi dan merencanakan pendidikan dan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini .Beberapah psikolog humanistik melihat bahwa manusia mempunyai keinginan alami untuk berkembang untuk menjadi lebih baik dan belajar.

5.    Teori Koneksionisme
Teorinya dikenal dengan teori Stimulus-Respons. Menurutnya, dasar belajar adalah asosiasi antara stimulus (S) de¬ngan respons (R). Stimulus akan memberi kesan ke-pada pancaindra, sedangkan respons akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan. Asosiasi seperti itu disebut Connection. Prinsip itulah yang kemudian disebut sebagai teori Connectionism.

6.    Teori Classical Conditionins
a.    Belajar adalah pembentukan kebiasaan dengan cara menghubungkan/ mempertautkan antara perangsang (stimulus) yang lebih kurang dengan perangsang yang lebih lemah.
b.    Proses belajar terjadi apabila ada interaksi antara organisme dengan lingkungan.
c.    Belajar adalah membuat perubahan-perubahan pada organisme/individu.
d.   Setiap perangsang akan menimbulkan aktivitas otak.
e.    Semua aktivitas susunan saraf pusat diatur oleh eksitasi dan inhibitasi

7.    Teori pendidikan modern
Teori pendidikan dan psikologi moderen merupakan hasil usaha  manusia yang bersifat ilmiah berdasarkan temuan, eksperimen serta pengalaman empiris yang didasari nilai-nilai manusia yang dianut pada suatu saat dan suatu tempat. pendidikan adalah usaha membantu memanusiakan manusia. Artinya, manusia akan menjadi manusia yang sebenarnya ketika mereka diberikan pendidikan atau dengan kata lain, ada manusia yang tidak menjadi manusia disebabkan tidak mendapatkan pendidikan.  Dalam teori pendidikan moderen mensyaratkan bahwa kegiatan pembelajaran yang baik yang mampu menghasilkan produk yang baik, perlu mendapatkan dukungan maksimal dari banyak aspek yakni menyangkut aspek  ketersediaan dana, sarana dan prasarana, laboratorium, media dan alat peraga, tenaga pendidik atau guru kurikulum yang dilaksanakan dan aspek lainnya seperti input yang berkualitas dan lingkungan yang kondusif.

E.  7 KONSEP PENDIDIKAN
1.    Konsep pendidikan Pendidikan Menurut = UU Sisdiknas
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (Pasal 1 ayat 1 UUSPN No. 20/2003.

2.    Konsep pendidikan Pendidikan Menurut = Carter V. Good
Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.

3. Konsep pendidikan Pendidikan Menurut = Godfrey Thomson
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan yang tepat didalam kebiasaan tingkah lakunya, pikiranya dan perasaannya.

4. Konsep pendidikan Pendidikan Menurut = UNESCO
UNESCO menyebutkan bahwa: “education is now engaged is preparinment for a tife
Society which does not yet exist” atau bahwa pendidikan itu sekarang adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada. Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value). Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu,sekarang,dan masa datang.

5.  Konsep pendidikan Pendidikan Menurut Thedore Brameld
‘’Education as power means copetent and strong enough to enable us,the majority of people,to decide what kind of a world‘’. (Pendidikan sebagai kekuatan berarti mempunyai kewenangan dan cukup kuat bagi kita, bagi rakyat banyak untuk menentukan suatu dunia yang macam apa yang kita inginkan dan macam mana mencapai tujuan semacam itu).

6.  Konsep pendidikan Pendidikan Menurut Robert W. richey
Menyebutkan bahwa; The term “Education” refers to the broad funcition of preserving and improving the life of the group through bringing new members into its shared concem. Education is thus a far broader process than that which occurs in schools. It is an essential social activity by which communities continue to exist. In Communities this function is specialzed and institutionalized in formal education, but there is always the education, out side the school with which the formal process is related. (Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan informal di luar sekolah).

7.  Pendidikan menurut kamus besar bahasa indonesia 1991
sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.

F.   CONTOH MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).
Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
(1). Rendahnya sarana fisik,
(2). Rendahnya kualitas guru,
(3). Rendahnya kesejahteraan guru,
(4). Rendahnya prestasi siswa,
(5). Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
(6). Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
(7). Mahalnya biaya pendidikan.




















BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.  KESIMPULAN
Cara melaksanakan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia. Pengembangan dilakukan dengan melakukan inovasi-inovasi pendidikan di dukung dengan adanya konsep-konsep dan teori-teori pendidikan yang di kemukakan oleh para ahli.

B.  SARAN
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.














DAFTAR PUSTAKA

http://tyaeducationjournals.blogspot.com/2008/04/efektivitas-dan-efisiensi-anggaran.
Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka barat.wordpress.com/2007/08/29/masalah-pendidikan-di-indonesia